Jumat, 28 September 2012

Gambar Kura Kura



Jenis Kura-kura Indonesia
Kura-kura konon katanya dapat hidup sampai ratusan tahun, katanya/TWITTER>
Berbagai Macam Jenis Kura-Kura
Kura kura adalah salah satu binatang yang dilindungi, tapi ada juga yang tidak
Kura-Kura Putih
Kura kura dianggap binatang yang dapat memberikan keberuntungan
CARA MEMELIHARA KURA-KURA
Bangke unicorn , cepetan pake kura” galapagos. Palingan 1 bulan smpe LeovandyK pake unicorn ya le, 30 hari lagi sampe wk
saya coba google kura-kura
Kura-kura biasanya hidup di laut, tapi mengeram telurnya di daratan
KLASIFIKASI KURA-KURA
Walau berenang cukup cepat di lautan, namun berjalan sangat lambat di daratan, makannya banyak dijadikan makanan oleh bintang yang lain
Memilih Aquarium kura-kura
Mari kita semua lindungi kura kura

Jumat, 21 September 2012

Katak-katak yang Cantik Tapi Beracun


Berikut adalah katak-katak yang cantik, namun sangat beracun

















KATAK AFRIKA TERBESAR DI DUNIA, MELAHAP TIKUS


BURUNG elang melahap tikus, itu biasa terjadi dalam dunia fauna. Tetapi, kalau katak yang melahap tikus, itulah peristiwa luar biasa. Begitulah yang terjadi di Afrika. Katak ternyata punya "hobi" memakan tikus.

Katak Afrika merupakan jenis katak paling besar di dunia. Dengan permukaan tubuh kasar dan licin, umumnya katak jenis ini memiliki sifat agresif dan temperamen. Karnivora amfibi itu bisa melompat sejauh 12 kaki dan memiliki gigi taring yang andal digunakan bertarung.


Senior Tropical House Keeper di Kebun Binatang Newquay, Inggris, Dan Garrick yang tiap hari memberi makan katak raksasa mengatakan, katak Afrika merupakan jenis katak serakah. "Mereka katak predator yang hanya duduk menunggu korbannya," tutur Dan Garrick di Newguay, Inggris, Rabu (3/11).

Cara berburu katak kombinasi hijau kuning itu dengan cara melakukan serangan tiba-tiba pada hewan yang bisa dijangkaunya. Binatang yang menjadi korban itu dipastikan mati lemas, karena syok sebelum sampai pencernaan. "Jika mangsanya terlalu besar, maka katak itu menunggu isi perutnya keluar," jelas Garrick.

Kendati terlihat sangat garang, katak ini ternyata punya sifat penyanyang. Induk katak itu selalu menjaga telur dan kecebong dari ancaman predator. Jenis katak ini juga menggali kolam khusus untuk memastikan anak-anak mereka tak kekeringan.

Katak Afrika atau dalam bahasa Latin disebut Adspersus pyxicephalus merupakan satwa pemakan serangga, tikus maupun burung. Katak ini dikenal sebagai kanibal demi mengalahkan katak lainnya.

Satu ekor katak Afrika ini berbobot hingga dua kilogram, dengan panjang mencapai 24 sentimeter. Katak ini bisa ditemui di seluruh wilayah Afrika bagian selatan, pusat dan timur.

Katak Dan Siput


Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput: “Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?”
Siput menjawab: “Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari, Tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.”
Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak).”
Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan. Lebih baik pikirkanlah apa yang kita miliki. Hal tersebut akan membawakan lebih banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri.

Hanya di China, Dijual Katak-Katak Hidup Dengan Warna-Warni Buatan


Sama seperti ikan emas bertato dan kura-kura hidup dimasukkan plastik dan digunakan sebagai gantungan kunci, katak artifisial yang dicelup pewarna telah dijual di China selama beberapa tahun belakangan, meskipun banyak keluhan dari aktivis hewan dan protes dari para ahli kesejahteraan hewan.
Tampaknya warna-warni katak biasa tidak cukup menarik untuk beberapa orang, sehingga mereka memutuskan untuk menambahkan dan merubah warna yang sudah di desain Sang Pencipta alam, melalui teknologi modern.
Menggunakan berbagai perangkat dan teknik, termasuk laser dan membombardir amfibi ini dengan sejumlah besar bahan kimia industri yang diserap oleh kulit katak-katak tersebut.
Mereka menciptakan apa yang dikenal sebagai katak berwarna. Warna-warna yang cerah dan tampaknya bertahan sampai 4-5 tahun.
Permintaan sangat tinggi untuk hiasan akuarium dan kolam di seluruh negeri. Beberapa bahkan membelinya sebagai hewan peliharaan buat anak-anak mereka, dan vendor mengatakan, “Katak – katak ini punya warna-warna cerah karena mereka begitu ceria”.
Padahal beberapa dari mereka memahami bahwa dosis tinggi bahan kimia bisa mematikan, sehingga vendor pun melampirkan tulisan pada bungkus katak-katak ini, “Tidak untuk konsumsi manusia” .
Para ahli mengatakan ribuan katak tropis bisa mati sebagai akibat dari tren pewarnaan katak-katak hidup ini.

JADILAH PELITA

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita.
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta.
Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.”
Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.”
Senyap sejenak.
secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa.
Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).
Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.

ADIL hanya milik TUHAN

semua yg di dunia ini hanyalah milik tuhan
tak semestinya kau mencerca, menghina, bahkan menghakimi sesamamu

Tuhan kalian selalu memaafkan hambanya jika ia mau bertobat

tapi kalian hanya mementingkan egomu saja
apakah kalian pernah berfikir, apa yang ingin ia lakukan untukmu sehingga dia berbuat demikian

itu semua mungkin saja, bila kalian menutup hati
coba kau liat !
apakah kamu sudah sempurna ?
Apakah kalian sudah benar ?
Belum tentu yg dia lakukan itu salah

Bahkan jika kau mau bertanya, dia punya alasan yang logis

Yang kalian namakan keADILan belum tentu adil di mata tuhanmu !!

Hanya tuhanlah yang boleh menghukum mereka

Bagaimanpun juga kalian milik TUHAN