BURUNG elang melahap tikus, itu biasa
terjadi dalam dunia fauna. Tetapi, kalau katak yang melahap tikus,
itulah peristiwa luar biasa. Begitulah yang terjadi di Afrika. Katak
ternyata punya "hobi" memakan tikus.
Katak Afrika merupakan jenis
katak paling besar di dunia. Dengan permukaan tubuh kasar dan licin,
umumnya katak jenis ini memiliki sifat agresif dan temperamen. Karnivora
amfibi itu bisa melompat sejauh 12 kaki dan memiliki gigi taring yang
andal digunakan bertarung.
Senior Tropical House Keeper di
Kebun Binatang Newquay, Inggris, Dan Garrick yang tiap hari memberi
makan katak raksasa mengatakan, katak Afrika merupakan jenis katak
serakah. "Mereka katak predator yang hanya duduk menunggu korbannya,"
tutur Dan Garrick di Newguay, Inggris, Rabu (3/11).
Cara berburu katak kombinasi
hijau kuning itu dengan cara melakukan serangan tiba-tiba pada hewan
yang bisa dijangkaunya. Binatang yang menjadi korban itu dipastikan mati
lemas, karena syok sebelum sampai pencernaan. "Jika mangsanya terlalu
besar, maka katak itu menunggu isi perutnya keluar," jelas Garrick.
Kendati terlihat sangat garang,
katak ini ternyata punya sifat penyanyang. Induk katak itu selalu
menjaga telur dan kecebong dari ancaman predator. Jenis katak ini juga
menggali kolam khusus untuk memastikan anak-anak mereka tak kekeringan.
Katak Afrika atau dalam bahasa
Latin disebut Adspersus pyxicephalus merupakan satwa pemakan serangga,
tikus maupun burung. Katak ini dikenal sebagai kanibal demi mengalahkan
katak lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar